Kamis, 08 Februari 2018

Sistem Manajemen Mutu Laboratorium IPA

Sistem Manajemen Mutu Laboratorium IPA

     Manajemen Laboratorium Adalah Usaha untuk mengelola Laboratorium.Suatu Laboratorium dapat dikelola dengan sangat baik ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa Alat Laboratorium yang cangih, dengan staff Profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, Jika tidak didukung dengan adanya manajemen Laboratorium yang baik.Oleh karena itu manajemen Laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium sehari-hari.
     Pengelolaan Laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif jika dalam struktur organisasi Laboratorium didukung Oleh Board of  management yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Board of management terdiri atas para senior/Proffesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan Laboratorium yang bersangkutan.
       Peranan Sumber daya Manusia didalam perkembangan dan industri tampak berperan sekali. walaupun teknologi secanggih apapun tidak dapat berjalan jika tidak diproses oleh manusia. Istilah SDM mengandung Konotasi yang bersangkutan dengan kondisi manusia pada umumnya, baik didalam maupun diluar organisasi. sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen SDM adalah untuk meningkatkan kontribusi dari pegawai yang ada dalam organisasi.
      didalam Prosedur sistem Management Mutu Laboratorium IPA terdapat syarat -syarat yang berlaku diantaranya yaitu :
1. Independensi Laboratorium dan perlindungan hak pelanggan.
2. Pengendalian rekaman dan dokumen Sistem Manajemen Mutu manajemen 
3. kaji ulang permintaan, tender dan kontrak serta subkontrak pengujan
4. Evaluasi pemasok dan pembelian 
5. Pelayanan kepada pelanggan dan penyelesaian pengaduan 
6. Pengendalian pengerjaan pengujian yang tidak sesuai dengan peningkatan berkelanjutan 
7. Tindakan perbaikan dan pencegahan 
8. Audit Internal Laboratorium 
9. Kaji Ulang manajemen 
10. Pengembangan Personel Laboratorium 
11. Pengendalian Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Pengujian  dll
    Adapun tahapan penyusunan prosedur sistem manajemen mutu adalah sebagai berikut :
1. menentukan personel yang kompeten dari masing-masing bagian yang terlibat dalam pembuatan prosedur .
2. Membuat ringkasan kegiatan dari masing-masing bagian tersebut, penggunaan bagan alir akan dapat membantu 
3. membuat konsep prosedur yang akan dibuat dengan memperhatikan kebijakan dan sasaran mutu yang tertuang dalam panduan mutu serta persyaratan untuk bagian tersebut.
4. Memverifikasi konsep prosedur tersebut 
5. Persetujuan dan pengesahan oleh personil yang berwenang dalam hal ini manajer Mutu, Apabila Prosedur tersebut dapat diterapkan dalam kegiatan operasional Laboratorium 
  dan didalam Manajemen Mutu Laboratorium IPA terdapat beberapa hal yang perlu diketahui yaitu 
1. Organisasi Laboratorium
    Laboratorium memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. kepala sekolah dan kepala Laboratorium memiliki hubungan hierarki dalam struktur organisasi Laboratorium, dalam struktur organisasi Laboratorium juga ada teknisi dan laboran yang masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi dalam laboratorium.
2. Aspek personel dalam manajemen mutu berkaitan dengan kompetensi dari setiap Tenaga yang ada di Laboratorium, Kompetensi yang harus dimiliki setiap kepala Laboratorium, teknisi dan Laboran mengacu pada standar pemerintah No. 26 Tahun 2008 adapun kompetensi yang harus dimiliki antara lain 
  • Kompetensi Kepribadian 
  • Kompetensi Sosial
  • kompetensi Manajerial 
  • Kompetensi administratif 
  • Kompetensi Profesional
3. Equipment 
  Equipment dimaksud disini adalah peralatan yang ada di Laboratorium, adapun peralatan dilaboratorium yaitu tabung reaksi, cawan Petri, pipet tetes , pengaduk, Gelas Ukur, Spiritus dan segala alat yang biasa dipakai dalam praktikum.
4. Information Management 
    Informasi dibedakan berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu akuntabilitas dan responsabilitas . informasi yang bersifat akuntabilitas dalam informasi yang arahnya Vertikal (keatas). informasi yang bersifat akuntabilitas dapat dikatakan administratif . Informasi yang bersifat responsabilitas adalah informasi yang arahnya horizontal (kiri, kanan dan bawah). informasi yang responsabilitas ini dapat dikatakan bersama. saat manajemen informasi yang ada dilaboratorium harus bisa membedakan antara informasi yang bisa dibagikan ke publik dengan informasi yang tidak bisa dibagikan ke publik, sebagai contoh kita tidak boleh meberitahukan informasi tentang dimana membeli zat-zat kimia yang sifatnya terlarang karena dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan kriminal.selain itu kita sebaiknya melaporkan aliran dana yang ada dilaboratorium kepada anggota organisasi laboratorium saja.
5. Proses pengendalian 
   Proses pengendalian lebih menekankan pada penggunaan bahan yang berbahaya terhadap praktikum terutama limbah.setiap laboratorium harus memiliki tempat pembuangan Limbah hasil praktikum, sebaiknya limbah dibuang ketempat sampah yang berbeda-beda sesuai dengan jenis limbahnya agar tidak terjadi kontaminasi ataupun kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang ada dilaboratorium, terkait penggunaan bahan yang berbahaya dalam Praktikum sebaiknya diganti dengan bahan yang lebih aman bagi keselamatan praktikum akan tetapi fungsinya sama.
6. Purchasing and Inventory 
   Sebelum membeli barang untuk Laboratorium sebaiknya didata dahulu alat dan bahan yang ada di laboratorium. Alat dan bahan yang ada di cek kelayakannya dan jumlahnya. apabila stok alat atau bahan tinggal menghambat keterlaksanaan praktikum. Inventaris alat dan bahan harus terus dilakukan dan dicatat sebagai laporan kepada kepala Laboratorium. Inventarisasi yang baik dapat menunjang kemajuan laboratorium.
7. Document an Record 
    Dokumen yang ada dilaboratorium meliputi berita acara serta dokumen-dokumen kegiatan yang ada di Laboratorium, perekaman berkaitan dengan alat yang dipakai di Laboratorium, setiap kegiatan di laboratorium harus terdokumentasi dengan baik sebagai pertangung jawaban dalam mengelola Laboratorium.
8. Occurred Management
    Manajemen terkait penyimpangan di Laboratorium ditekankan pada antisipasi keamanan dan keselamatan di Laboratorium harus di buat standar Prosedur (SOP)
9. Assesment 
   Penilaian merupakan target ketercapaian untuk setiap jenis layanan yang ada di Laboratorium, setiap kegiatan yang ada di laboratorium haruslah di evaluasi atau monitoring
10. Facility and safety 
    Fasilitas yang mendukung keselamatan kerja di Laboratorium antara lain : Ventilasi, Lemari asam, Alat pemadam kebakaran, aliran listrik, Aliran air dan sebagainya, selain itu gunakanlah baju Lab, Masker dan sarung tangan saat praktikum guna perlindungan dari bahaya zat ataupun alat.
11. Costumer Service 
    Kerja Costumer service adalah piket terhadap kebersihan dan pelayanan yang ada di Laboratorium sekolah yang Laboratoriumnya tidak memiliki Costumer Service bisa meminta siswa untuk membantu saat ada Praktikum akan tetapi tidak menganggu aktivitas belajar siswa tersebut.
12. Process Improvement
     Proses kemajuan terhadap Laboratorium dapat dilakukan dengan cara merefleksi setiap kegiatan yang ada di laboratorium. Refleksi ini sangat penting dilakukan Guna Kemajuan Laboratorium, Tanamkanlah prinsip : Hari ini lebih baik dari kemarin.

Berdasarkan hal tersebut ada beberapa pertanyaan yang ingin diajukan oleh penulis :
1. mengapa manajemen laboratorium dapat dikatakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan laboratorium ?

2. mengapa didalam manajemen laboratorium seorang tenaga yang ada di laboratorium harus memiliki beberapa kompetensi jelaskan ? 

Pemusnahan Alat dan Reagen yang Tidak Terpakai

PEMUSNAHAN ALAT YANG TIDAK TERPAKAI      Laboratorium yang baik adalah Laboratorium yang tidak hanya memperhatikan masalah ketelitian a...